0

Sejumlah ilmuwan dan ahli komputer, termasuk Stephen Hawking, telah mewanti-wanti pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan manusia. Kali ini Hawking menegaskan bahwa masa depan kecerdasan buatan berada di tangan "kompetisi" manusia.

Menurutnya, risiko nyata dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bukan berada pada kejahatan, tetapi pada kompetisi atau kemampuan dan kewenangan manusia dalam menguasainya.

Sebuah AI yang super pintar akan sangat baik untuk mencapai tujuan, dan jika tujuan tersebut tidak selaras dengan kita, kita berada dalam kesulitan.

 Hawking tak mengetahui kapan itu benar-benar terjadi, tapi ia menggarisbawahi perlunya kehati-hatian dalam mengembangkan kecerdasan buatan. Teknologi ini perlu diarahkan dan disepakati pengembangannya agar manusia fokus membuat peranti lunak atau peranti keras yang menguntungkan kehidupan manusia.

Hawking sebelumnya telah mengatakan pengembangan kecerdasan buatan yang berlebihan dalam tanpa kontrol ketat oleh manusia, bisa "berarti akhir dari umat manusia."

Bukan hanya Hawking yang mengatakan demikian, sejumlah ilmuwan dan ahli komputer termasuk Elon Musk dan Bill Gates, juga mengatakan demikian.

Mengutip dari CNN. "Pertama, mesin-mesin nantinya akan mengerjakan banyak pekerjaan untuk kita dan dibuat agar tidak menjadi super cerdas," kata Gates

Hawking sendiri mengingatkan agar tidak membuat sebuah kecerdasan buatan yang mampu lepas landas dengan sendirinya, dan melakukan deasin ulang menuju satu titik yang semakin meningkat.

Ia menilai bahwa peranti lunak kecerdasan buatan berpotensi mengembangkan dirinya sendiri dengan cepat. Sementara manusia dibatasi oleh evolusi biologis dan keberadaanya terancam oleh kecerdasan buatan.

Post a Comment

 
Top