0

Saat membuat keputusan penting ada orang yang langsung melakukannya begitu saja. Tapi ada pula orang yang memilih untuk menundanya. 

Mereka membiarkannya dan menyempatkan untuk tidur semalaman. Harapannya tidur yang baik akan membuat mereka lebih jernih dalam membuat keputusan. Benarkan demikian?

Memang benar bahwa saat kebutuhan tidur mencukupi otak akan bekerja dengan lebih baik.

Mengutip dari Today, sebuah penelitian dari Harvard Business School menyebutkan bahwa tidur sebenranya malah membuat pengambilan keputusan jadi lebih sulit. Pasalnya saat terbangun justru akan muncul alternatif-alternatif baru yang membuat si pengambil keputusan bisa bimbang.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of Behavioral Decision Making. Penelitian itu membagi dua kelompok peserta untuk menghadapi pilihan yang salah satunya bisa membuat mereka memenangkan komputer.

Kelompok pertama langsung membuat keputusan, sementara kelompok kedua tak langsung membuat keputusan dan tidur semalaman dulu sebelum membuat keputusan.

Tidur akan menimbulkan pikiran yang lebih positif tentang pilihan-pilihan penyelesaian.

Ini mungkin akan diasumsikan tidur sejenak akan membuat orang merasa lebih baik ataupun lebih segar tentang apa yang menjadi pilihan mereka.

Namun, tidur semalaman malah akan menggagalkan upaya mendapatkan keputusan yang lebih berkualitas. Bahkan membuat partisipan lebih enggan untuk memilih salah satu solusi.

Tidur saat menghadapi masalah memang bisa membantu orang untuk lebih positif saat membuat keputusan yang membutuhkan performa kognitif, namun jangan hanya bersandar dengan satu cara ini.


Post a Comment

 
Top