0

Bagi perempuan pengidap diabetes saat hamil, diet rendah karbohidrat ternyata tidak selalu menjaga tingkat normal diabetes ketika bayi lahir, berdasarkan sebuah penelitian di Amerika Serikat.

Dilaporkan oleh Reuters, para peneliti menemukan, perempuan yang mengonsumsi makanan tinggi protein hewani tapi rendah karbohidrat sebenarnya meningkatkan risiko diabetes.

Sebaliknya, diet rendah karbohidrat dengan makanan tinggi protein nabati dan lemak dilaporkan tidak terkait dengna peningkatan risiko diabetes.

Para peneliti fokus kepada risiko diabetes tipe 2, yang disebabkan okeh obesitas dan penuaan, yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan atau tidak cukup membuat hormon insulin dengan tepat untuk mengubah gula darah menjadi energi.

Semua perempuan dalam studi ini mengidap versi penyakit diabetes saat hamil yang dikenal sebagai diabetes gestasional. Penyakit diabetes ini biasanya akan hilang saat melahirkan, tetapi secara signifikan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di masa depan.

Risiko tersebut bahkan muncul lebih tinggi pada perempuan yang mengurangi karbohidrat dan mendapatkan sebagian besar lemak dan protein dari daging merah dan sumber hewani lain, studi tersebut menemukan.

Perempuan dengan riwayat diabetes gestasional yang mengikuti pola makan rendah karbohidrat dapat mengonsumsi tumbuh-tumbuhan sebagai sumber protein daripada sumber protein dari hewani dan lemak, untuk meminimalkan risiko diabetes tipe 2 di masa depan.

Untuk memahami bagaimana pola makan memengaruhi risiko diabetes di masa depan, studi ini mengikuti sekitar 4500 perempuan dengan riwayat diabetes gestasional yang sedang hamil. Survei pola makan dimulai pada 1991 dan berlanjut setiap 4 tahun sampai 2001.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal DIabetes Care ini menemukan, jumlah tertinggi protein dan lemak dari daging merah dan sumber hewani lain dihubungkan dengan risiko diabetes 40% lebih tinggi dari peserta yang mengonsumsi dengan jumlah terendah.

Post a Comment

 
Top