Rasa sakit, kaku, atau nyeri pada lutut seringkali
diabaikan banyak orang. Padahal jika dibiarkan terus menerus, tulang
bisa rusak dan pada kondisi yang parah harus dilakukan pembedahan lutut.
Ahli bedah ortopedik dan CEO Centre for Orthopaedic Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura Jeffrey Chew mengatakan, jika rasa nyeri, kaku, atau sakit terjadi pada lutut, segera harus diperiksakan ke dokter. Apalagi jika sebelumnya lutut pernah mengalami cedera akibat kecelakaan atau olahraga.
Orang yang berusia lebih dari 55 tahun juga patut waspada jika gejala sakit lutut mulai muncul. "Jika sudah merasakan sakit, sebaiknya langsung periksakan ke dokter," kata Jeffrey dalam acara konferensi pers yang diadakan oleh Parkway Hospital Singapore di Jakarta, Selasa (26/1).
Ahli bedah ortopedik dan CEO Centre for Orthopaedic Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura Jeffrey Chew mengatakan, jika rasa nyeri, kaku, atau sakit terjadi pada lutut, segera harus diperiksakan ke dokter. Apalagi jika sebelumnya lutut pernah mengalami cedera akibat kecelakaan atau olahraga.
Orang yang berusia lebih dari 55 tahun juga patut waspada jika gejala sakit lutut mulai muncul. "Jika sudah merasakan sakit, sebaiknya langsung periksakan ke dokter," kata Jeffrey dalam acara konferensi pers yang diadakan oleh Parkway Hospital Singapore di Jakarta, Selasa (26/1).
Sakit pada lutut disebabkan oleh beberapa hal, seperti robeknya ligamen
yang umumnya terjadi karena cedera saat melakukan kegiatan fisik seperti
olahraga. Ada juga Meniscus Tear atau robek pada tulang rawan lutut.
Nyeri lutut yang sudah parah bisa berakhir pada kecacatan. Hal tersebut disebabkan oleh Arthritis, penyakit kronik yang disebabkan peradangan pada satu atau lebih persendian disertai rasa sakit, kebengkakan, kekakuan dan keterbatasan bergerak.
Jenis arthritis yang paling umum adalah osteoarthritis, yang secara progesif mengikis tulang rawan pada sendi lutut. Biasanya sering terjadi pada usia 50 tahun ke atas.
Setelah usia 50 tahun, dampak osteoarthritis akan memburuk karena pemakaian yang terus menerus dan ausnya kartilase sejalan pertambahan usia. Osteoarthritis pada lutut menyebabkan nyeri, keterbatasan gerakan, kekakuan lutut, sendi bengkak, lunak, kecacatan dan kelemahan.
Faktor yang menentukan risiko arthritis adalah usia, berat badan, genetik, riwayat cedera, infeksi dan penyakit seperti tumor atau gout. Osteoarthritis juga bisa disebabkan cedera olahraga, keausan robek yang disebabkan aktivitas pekerjaan, seperti konstruksi dan pabrik.
Untuk mendiagnosis penyakit tersebut pasien diminta untuk menceritakan derajat nyeri lutut, fleksibilitas lutut, fungsi dan mobilitas umum. Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik dan X-ray.
Ketika ditemukan masalah seperti kerusakan tulang rawan, pasien akan diberikan rekomendasi obat. Jika belum bisa disembuhkan, pengobatan dengan menggunakan suntikan steroid atau plasma akan dipilih untuk mengatasi sakit.
Kalau lutut masih terasa sakit juga, fisioterapi menjadi pilihan selanjutnya. Namun, jika belum sembuh juga, operasi akan jadi penanganan terakhir.
"Tapi harus konsultasi dulu dengan dokter. Pada saat diskusi dokter akan menjelaskan bagaimana cara memperbaiki tulang rawan apakah perlu dilakukan pembedahan atau tidak," ujar Jeffrey.
Nyeri lutut yang sudah parah bisa berakhir pada kecacatan. Hal tersebut disebabkan oleh Arthritis, penyakit kronik yang disebabkan peradangan pada satu atau lebih persendian disertai rasa sakit, kebengkakan, kekakuan dan keterbatasan bergerak.
Jenis arthritis yang paling umum adalah osteoarthritis, yang secara progesif mengikis tulang rawan pada sendi lutut. Biasanya sering terjadi pada usia 50 tahun ke atas.
Setelah usia 50 tahun, dampak osteoarthritis akan memburuk karena pemakaian yang terus menerus dan ausnya kartilase sejalan pertambahan usia. Osteoarthritis pada lutut menyebabkan nyeri, keterbatasan gerakan, kekakuan lutut, sendi bengkak, lunak, kecacatan dan kelemahan.
Faktor yang menentukan risiko arthritis adalah usia, berat badan, genetik, riwayat cedera, infeksi dan penyakit seperti tumor atau gout. Osteoarthritis juga bisa disebabkan cedera olahraga, keausan robek yang disebabkan aktivitas pekerjaan, seperti konstruksi dan pabrik.
Untuk mendiagnosis penyakit tersebut pasien diminta untuk menceritakan derajat nyeri lutut, fleksibilitas lutut, fungsi dan mobilitas umum. Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik dan X-ray.
Ketika ditemukan masalah seperti kerusakan tulang rawan, pasien akan diberikan rekomendasi obat. Jika belum bisa disembuhkan, pengobatan dengan menggunakan suntikan steroid atau plasma akan dipilih untuk mengatasi sakit.
Kalau lutut masih terasa sakit juga, fisioterapi menjadi pilihan selanjutnya. Namun, jika belum sembuh juga, operasi akan jadi penanganan terakhir.
"Tapi harus konsultasi dulu dengan dokter. Pada saat diskusi dokter akan menjelaskan bagaimana cara memperbaiki tulang rawan apakah perlu dilakukan pembedahan atau tidak," ujar Jeffrey.
Post a Comment