Chay Yu Mei, juru foto asal Singapura, baru saja memenangi lomba
fotografi yang diselenggarakan oleh Nikon Singapura. Namun belakangan
diketahui bahwa itu adalah foto manipulasi.
Foto itu memperlihatkan sebuah pesawat, yang berhasil ditangkap di antara anak tangga dari material besi. Foto ini terlihat mengagagumkan kerena membutuh waktu yang tepat dan komposisi yang benar-benar presisi.
Foto itu diklaim diambil melalui kamera Nikon D90 pada bukaan f/2.8. Namun diketahui bahwa itu bukanlah foto asli, melainkan hasil manupulasi menggunakan peranti lunak pengolah gambar. Hal ini bisa dibuktikan ketika pengguna mengubah pengaturan tingkat cahaya.
Foto itu memperlihatkan sebuah pesawat, yang berhasil ditangkap di antara anak tangga dari material besi. Foto ini terlihat mengagagumkan kerena membutuh waktu yang tepat dan komposisi yang benar-benar presisi.
Foto itu diklaim diambil melalui kamera Nikon D90 pada bukaan f/2.8. Namun diketahui bahwa itu bukanlah foto asli, melainkan hasil manupulasi menggunakan peranti lunak pengolah gambar. Hal ini bisa dibuktikan ketika pengguna mengubah pengaturan tingkat cahaya.
Saat diperiksa maka terlihat garis kotak melingkari pesawat tersebut.
Ini sangat memalukan. Bukan hanya karena Mei menipu dalam lomba, tapi
juga kualitas olahan yang terlihat amatiran.
Setelah bertubi-tubi makian terlontar dari netizen dan rekan juru foto lain, Mei akhirnya berbicara kepada Petapixel mengenai insiden tersebut. Ia mengaku tidak sengaja melakukannya.
“Foto itu saya unggah di Instagram, kemudian saya ikutsertakan di dalam lomba sebagai bahan lelucon. Itu adalah kesalahan yang seharusnya tidak pernah saya lakukan,” kata Mei.
Selain mengaku bersalah, Mei juga menjelaskan bahwa foto itu diedit menggunakan aplikasi PicsArt sehingga perbedaan gambarnya dapat dengan mudah diketahui.
“Ini adalah pelajaran berharga buat saya, semoga ke depannya saya akan lebih bijaksana menggunakan ini untuk mendorong kemampuan fotografi saya,” tutup Mei.
Setelah bertubi-tubi makian terlontar dari netizen dan rekan juru foto lain, Mei akhirnya berbicara kepada Petapixel mengenai insiden tersebut. Ia mengaku tidak sengaja melakukannya.
“Foto itu saya unggah di Instagram, kemudian saya ikutsertakan di dalam lomba sebagai bahan lelucon. Itu adalah kesalahan yang seharusnya tidak pernah saya lakukan,” kata Mei.
Selain mengaku bersalah, Mei juga menjelaskan bahwa foto itu diedit menggunakan aplikasi PicsArt sehingga perbedaan gambarnya dapat dengan mudah diketahui.
“Ini adalah pelajaran berharga buat saya, semoga ke depannya saya akan lebih bijaksana menggunakan ini untuk mendorong kemampuan fotografi saya,” tutup Mei.
Post a Comment