Program kecerdasan buatan AlphaGo yang dikembangkan Google DeepMind,
akhirnya dikalahkan oleh manusia setelah melewati beberapa pertandingan
melawan manusia dalam permainan strategi kuno, Go.
Pemain Go dari Korea Selatan, Lee Sedol, memenangi pertandingan pertamanya melawan program komputer AlphaGo pada Minggu (13/3).
Lee merupakan salah satu pemain top Go di dunia dengan memegang 18 gelar
internasional. Ia mampu mengalahkan AlphaGo setelah berturut-turut
mengalami tiga kekalahan.
Lee, yang berusia 33 tahun, mengaku sempat meremehkan kemampuan AlphaGo.
Tetapi ia yakin bahwa program ini tidak sempurna dan meminta
pendukungnya untuk tetap menonton pertandingan.
Pendiri DeepMind, Demis Hassabis, berkata bahwa kekalahan kali ini akan
jadi pengalaman berharga yang membantu mengidentifikasi kelemahan yang
perlu diatasi.
“Ini adalah bukti nyata semangat juang luar biasa dari Lee dan ia mampu
bermain begitu cemerlang hari ini setelah tiga kekalahan,” tutur
Hassabis.
Go merupakan permainan yang melibatkan dua pemain untuk menggerakan batu hitam dan putih pada papan kota persegi, dengan tujuan merebut wilayah terbanyak.
Go merupakan permainan yang melibatkan dua pemain untuk menggerakan batu hitam dan putih pada papan kota persegi, dengan tujuan merebut wilayah terbanyak.
Go menjadi permainan strategi tertua yang populer di negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang
Sebelumnya, AlphaGo telah mengalahkan oemain juara Eropa Go tahun lalu.
Kali ini AlphaGo bertemu dengan lawan yang lebih tangguh. Pertandingan
kelima AlphaGo melawan Lee Sedol dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 15
Maret 2016.
Dalam pengembangannya, DeepMind berupaya membuat AlphaGo untuk mendekati intuisi manusia dan bisa mengasah dirinya sendiri untuk memelajari berbagai strategi.
DeepMind merupakan startup asal London, Inggris, yang mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Perusahaan ini diakuisisi Google senilai US$400 juta pada Januari 2014.
DeepMind mengembangkan berbagai program kecerdasan buatan seperti jaringan saraf yang bisa menggambar, mengenali gambar, pendeteksi penyakit, sampai mendeteksi komputer kuantum.
Dalam pengembangannya, DeepMind berupaya membuat AlphaGo untuk mendekati intuisi manusia dan bisa mengasah dirinya sendiri untuk memelajari berbagai strategi.
DeepMind merupakan startup asal London, Inggris, yang mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Perusahaan ini diakuisisi Google senilai US$400 juta pada Januari 2014.
DeepMind mengembangkan berbagai program kecerdasan buatan seperti jaringan saraf yang bisa menggambar, mengenali gambar, pendeteksi penyakit, sampai mendeteksi komputer kuantum.
Post a Comment