0
Tim riset Facebook merilis data menarik mengenai bagaimana kebiasaan orang-orang berkomunikasi secara online. Hasilnya, para pengguna internet menggunakan tawa di tiap pesan teks atau komentar di media sosial, facebook menamainya e-laughter.

Terinspirasi dari tulisan Sarah Larson dari The New Yorker, Facebook menganalisis penggunaan 'dialek' tawa dari pengguna internet khususnya di jejaring sosial miliknya ketika mereka berkomunikasi satu sama lain. Facebook menemukan variasi tertawa, yaitu "haha", "hehe", menggunakan emoji, hingga "lol" (laughing out loud).

Facebook menyatakan, ada sebanyak 15 persen orang memasukkan 'bahasa' tertawa dalam obrolan atau komentar dan publikasi di ranah online.

51,4 persen orang menggunakan tertawa "haha", kemudian 33,7 persennya mengaku lebih sering menggunakan emoji. Lalu, 13,1 persen orang suka memakai "hehe", sisanya sekitar 1,9 persen menggunakan "lol".

Facebook menyatakan bahwa jumlah frekuensi gaya tawa pada obrolan sekitar 46 persen orang mempubliskan satu tawa saja dalam sepekan, 85 persen mengekspresikan kurang dari 5 tawa.

Facebook juga mengungkap gaya tawa yang berbeda, ternyata dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan lokasi grafis.

Orang-orang usia mudan dan kaum perempuan, lebih suka memakai emoji, sementara yang laki-laki lebih suka menggunakan gaya tertawa 'he he' yang lebih panjang, serta masyarakat dari Seattle dan San Francisco doyan pakai "haha".

Untuk keseluruhan usia dari 13-70 tahun, paling umum menggunakan "ha ha", "ha ha ha ha ha". Walau begitu yang lebih sering menggunakan emoji adalah anak muda.

Post a Comment

 
Top