0

Seorang lelaki yang mengalami kelumpuhan selama 5 tahun, setelah menderita cedera tulang belakang, kini bisa berjalan kembali karena kekuatan pikiran semata.

Para peneliti dari Universitas California, Irvine, merasa yakin bahwa kontrol otak secara langsung dapat membuat kaki seseorang bisa berjalan kembali, berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of NeuroEngineering and Rehabilitation.

Berdasarkan studi tersebut, peserta yang identitasnya dirahasiakan demi melindungi privasinya, mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya. Dia merupakan penderita kelumpuhan yang dapat berjalan kembali tanpa bantuan anggota badan robot yang dikendalikannya secara manual.

Dokter menghubungkan laki-laki itu kepada sistem electroencephalogram (EEG) yang mengambil sinyal listrik dari otaknya dan mengirimkan tembakan elektroda yang ditempatkan di sekitar lututnya. Video dari percobaan tersebut menunjukkan peserta menggerakkan kakinya secara perlahan, tapi pasti dan berjalan sepanjang 12 langkah dalam sebuah latihan.

Mengutip dari laman NY Daily. “Bahkan setelah bertahun-tahun kelumpuhan, otak masih bisa menghasilkan gelombang otak yang kuat yang dapat dimanfaatkan untuk mengaktifkan dasar untuk berjalan,” kata An Do, salah seorang pemimpin penelitian.

 “Kami menemukan bahwa seseorang dapat mengembalikan intuisi kontrol berjalan setelah cedera tulang belakang serius. Sistem noninvasif untuk stimulasi otot kaki ini adalah metode yang menjanjikan dari sistem pengendalian otak canggih yang menggunakan realitas virtual atau robot rangka luar."

Periode pengujian selama 19 minggu mengaitkan kemampuan berjalan peserta melalui pelatihan mental. Pertama, dia duduk mengenakan topi EEG dan memasuki dunia virtual. Lelaki itu kemudian berhasil berjalan, sambil tergantung 2 cincin dari permukaan lantai di mana dia bisa menggerakkan kakinya tanpa alat dukung.

{ada kunjungan ke-20, dia akhirnya bisa berjalan di atas lantai tanpa mengenakan alat pendukung berat tubuh yang menjaganya agar tidak jatuh.


Post a Comment

 
Top