0

Balon internet dari Project Loon ini tentunya berbeda dengan balon yang lain yang mudah menyusut dan diledakan hanya dengan tusukan jarum.Tapi balon ini bukan balon biasa.

Balon ini memiliki bagian yang mempu menampung udara alias bisa ditutup yang bernama balloon envelope (sampul balon). Bagian sampul ini terbuat dari lembaran plastik polyethylene yang ringan dan fleksibel namun kuat.

Dari publikasi resmi Google. Jika dalam keadaan digembungkan, ukuran lebar balon ini akan mencapai 15 meter dengan tinggi 12 meter. Sampul ini sifatnya sangat kritis, sebab ia yang membuat balon bisa bertahan selama 100 hari di startosfer.

Diketahui pada lapisan startosfer memiliki tantangan unik secara teknis, yaitu tekanan udara 1 % lebih rendah dari permukaan laut dan proteksi akan radiasi sinar matahari cukup rendah lengkap dengan perubahan suhu yang dramatis yang mampu mencapai minus 80 derajat Celsius.

Google mengklaim bahwa balon Loon snagat mampu memanfaatkan angin di starmosfir dan terbang secara aman di atas kondisi cuaca Bumi dan aktivitas pesawat terbang. Lalu ketika balon Loon hendak dibawa kembali ke Bumi, gas akan dilepaskan dari sampul agar Loon bisa turun dalam posisi yang terkendali dengan bantuan parasut yang disematkan di atasnya.

Project Loon pertama kali diinkubasikan oleh divisi Google X pada 2011 silam, lalu resmi diumumkan secara publik pada Juni 2013 lengkap dengan tujuan untuk membantu penyebaran internet kepada dua pertiga populasi dunia.



Pada awal balon ini dibuat, blon ini bisa bertahan 5 hingga 10 hari. Sekarang balon itu sudah mampu bertahan selama 187 hari.

Loon ini akan terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan, yaitu sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi.

Google dan para operator akan berbagi spektrum seluler agar masyarakat bisa mengakses internet melalui perangkat ponsel pintar dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE.

Post a Comment

 
Top