Obesitas menjadi kondisi yang mengkhawatirkan di era modern. Alasannya karena semakin banyak masyarakat, terutama di kota besar, yang menderita kegemukan bahkan obesitas.
Pola makan buruk, ditambah gaya hidup kurang aktif, membuat obesitas semakin tidak terkendali. Padahal, obesitas berasosiasi dengan banyak penyakit kronis, termasuk meningkatkan risiko serangan jantung serta pembuluh darah. Tidak ketinggalan peningkatan kecenderungan diabetes.
Namun, dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, Amerika Serikat masih menjadi pemegang rekor penduduk obesitas tertinggi. Dan tahun ini, angka tersebut semakin menghawatirkan.
Dalam survei The National Health and Nutrition yang diterbitkan baru-baru ini, departemen kesehatan Amerika Serikat menyebutkan bahwa angka obesitas di negara adidaya tersebut naik menjadi 38%. Jumlah itu meningkat dari angka 35% pada 2012.
Padahal, selama beberapa tahun terakhir, pemerintaha AS berusaha mereformasi pola makan masyarakat AS dari junk food dan makanan siap saji menjadi lebih sehat. Program tersebut diinisiasi oleh First Lady Michelle Obama, dan sukses menurunkan angka obesitas anak usia 2-5 tahun, sebanyak 43% dibandingkan 10 tahun lalu.
Sayangnya, penurunan tersebut belum berpengaruh banyak terhadap populasi secara keseluruhan. Seperti yang dilansir di New York Times, "Angka yang kami dapat sangat mengecewakan. Amerika harus melakukan banyak hal untuk menurunkan tingkat obesitas."
Program ini berharap gerakan reduksi makanan berkadar gula tertinggi serta konsumsi soda bisa mengurangi tingkat obesitas pada orang dewasa.
Saat ini, warga AS berusia 40-59 tahun, sebanyak 40% menderita obesitas. Diikuti dengan angka obesitas 37% pada kisaran usia 60 tahun keatas. Sementara masyarakat usia produktif antara 20-39 tahun punya angka obesitas 32%.
Post a Comment