Ketika anak demam, banyak ibu yang memilik menurunkan panas dengan mengompres. Cara kompresnya pun berbeda-beda. Ada yang emnggunakan air dingin, air hangat, atau menggunakan alkohol.
Namun dari 3 jenis komponen tersebut, hanya air hangat yang baik dan tepat digunakan untuk mengompres dan menurunkan demam.
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan kompres air hangat. Kompresnya di lipat ketiak dan lipat selangkangan. Bagian punggung juga karena bagian itu yang paparannya luas.
Air hangat membuat pembuluh darah melebar sehingga pori-pori kulit terbuka dan membuat panas yang terperangkap dalam tubuh bisa menguap keluar.
Sedangkan untuk kompres dengan air dingin, justru bisa membuat demam tak kunjung sembuh. Selama ini, anggapan kalau menurunkan panas bisa dilakukan dengan kompres air dingin, ada juga yang berpikiran, (Panas kalau melawan dingin pasti panas akan hilang), justru itu salah kaprah XX.
Kebalikan dari air hangat, air dingin justru bisa membuat pori-pori mengecil. Sehingga panas dalam tubuh tidak bisa menguap dan keluar tubuh.
Selain itu, kompres air dingin pada anak juga bisa meningkatkan laju aliran darah pada hipotalamus di otak. Hipotalamus merupakan bagian otak yang bisa mengatur suhu pada tubuh. Semakin bertambah usia, kondisi hipotalamus akan berkurang fungsinya.
Sementara kalau kompres dengan alkohol, hal tersebut akan membawa pengaruh buruk pada anak. Biasanya alkohol yang digunakan memiliki 70%. Jika alkohol ini terhirup, anak-anak bisa lemas dan bahkan kehilangan kesadaran.
Meski sebenarnya alkohol bisa membantu menyerap panas dan membantu penguapan panas dalam tubuh, namun penggunaan untuk menurunkan panas tidak tepat karena bisa menurunkan kadar gula dalam darah.
Post a Comment