Masalah makanan yang biasanya terjadi pada anak adalah sikap mereka yang sulit mengonsumsi sayuran. Padahal sayuran merupakan sumber nutrisi seperti vitamin dan mineral yang baik bagi anak-anak.
Penelitian yang dilakukan University of Alberta menunjukkan bahwa ada banyak trik yang dapat dilakukan okeh orangtua guna membuat sang anak mau mengonsumsi sayur.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Public Health Nutrition itu menunjuukkan bahwa anak-anak yang dapat memasak lebih sehat dibandingkan yang tak pernah memasak.
Penelitian yang melibatkan 151 anak sekolah itu menunjukkan bahwa anak yag kerap membantu ibunya memasak, mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah ketimbang yang tak pernah membantu ibunya di dapur.
Mereka yang membantu sang bunda dalam pengolahan makanan di rumah memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam memilih makanan sehat di sekolah. Studi ini menyimpulkan bahwa mendorong anak terlibat aktif dalam persiapan makanan di rumah menjadi salah satu strategi kesehatan yang efektif.
Meski penelitian tersebut masih perlu diuji lebih lanjut, namun tak ada salahnya mengajak sang anak untuk mengenal makanan yang akan mereka konsumsi. Tindakan ini dapat membuat mereka memiliki hubungan positif dengan makanan.
Namun para orangtua juga perlu memperhatikan keamanan ketika sang buah hatu dengan riang membantu di dapur, peralatan dapur yang tajam, panas, dan berat tidak boleh mudah diakses oleh anak-anak.
Selain itu, kegiatan yang dapat diberikan kepada anak di dapur adalah hal sederhana seperti mencapurkan salad, memilih sayuran yang bagus untuk diolah, serta membumbui sayuran.
Teknik pengolahan juga dapat membantu anak untuk tidak menyingkirkan sayuran dari piring mereka, yaitu seperti membumbui brokoli dengan perasaan lemon agar terasa segar dan membuat kacang yang renyah untuk dikonsumsi.
Post a Comment