Saat Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 nanti, tidak disarankan
bagi warga untuk memotret fenomena ini menggunakan kamera ponsel pintar.
Bila tetap ingin selfie di tengah Gerhana Matahari Total ini, berikut tips dan triknya.
Peneliti astronomi Observatorium Bosscha Moedji Raharto serta peneliti
dari Lembaga Penerbangan dan Astronomi Nasional (Lapan) Rhorom
Priyatikanto menyatakan sebaiknya tidak menggunakan kamera ponsel untuk
ber-selfie.
Rhorom mengatakan, jika ingin mendapatkan foto Matahari yang bulat tanpa
terkena silau cahaya, kamera harus dilengkapi dengan filter.
Ada pula contoh selfie yang aman buat ponsel dan pandangan kita. Salah satunya yang paling populer selfie di bawah bayang-bayang pohon, tutur Rhorom.
Selfie yang dimaksud Rhorom di sini agak berbeda dari swafoto
pada umumnya yang menampilkan wajah menggunakan kamera depan. Rhorom
mengacu pada foto diri sendiri yang diambil dalam posisi membelakangi
arah gerhana.
Foto di atas merupakan hasil jepretan Simon Fishley dari South African
Astronomical Observatory (SAAO) pada Januari 2009 saat Gerhana Matahari
di Cape Town, Afrika Selatan.
Dijelaskan di laman NASA yang mengunggah foto tersebut, bahwa pada umumnya di antara dedaunan di pohon itu berfungsi sebagai lubang jarum yang menghasilkan sebagian cahaya Matahari. Sementara kaos yang dikenakan orang tersebut berfungsi sebagai "layar".
Kala itu di Cape Town mengalami Gerhana Matahari dengan totalitas 65 persen. Ketika piringan Matahari tertutup oleh Bulan, maka yang dihasilkan di kaos tersebut berupa siluet Bulan.
Dijelaskan di laman NASA yang mengunggah foto tersebut, bahwa pada umumnya di antara dedaunan di pohon itu berfungsi sebagai lubang jarum yang menghasilkan sebagian cahaya Matahari. Sementara kaos yang dikenakan orang tersebut berfungsi sebagai "layar".
Kala itu di Cape Town mengalami Gerhana Matahari dengan totalitas 65 persen. Ketika piringan Matahari tertutup oleh Bulan, maka yang dihasilkan di kaos tersebut berupa siluet Bulan.
Lihat Juga: Jangan Foto Gerhana Matahari Pakai Kamera Ponsel
Sementara Moedji yang merupakan dosen astronomi di Institut Teknologi
Bandung (ITB) menambahkan bahwa masyarakat harus lebih paham bahwa
kacamata hitam atau sunglasses tidak sepenuhnya bersifat protektif.
Menurut Moedji, kita tidak tahu secara pasti intensitas kacamata hitam seberapa besar dan kuat. "Dia hanya sekadar hitam saja, belum tentu bisa melindungi mata," katanya saat ditemui di ruang baca Observatorium Bosscha beberapa waktu lalu.
Moedji juga menambahkan, sebaiknya orang-orang menggunakan kacamata dari bahan black polymer agar melihat ke arah Matahari warnanya bisa menjadi agak kemerahan. Intensitas cahayanya bisa tereduksi, katanya.
Menurut Moedji, kita tidak tahu secara pasti intensitas kacamata hitam seberapa besar dan kuat. "Dia hanya sekadar hitam saja, belum tentu bisa melindungi mata," katanya saat ditemui di ruang baca Observatorium Bosscha beberapa waktu lalu.
Moedji juga menambahkan, sebaiknya orang-orang menggunakan kacamata dari bahan black polymer agar melihat ke arah Matahari warnanya bisa menjadi agak kemerahan. Intensitas cahayanya bisa tereduksi, katanya.
Selain itu, ia menekankan bahwa kacamata yang bisa digunakan selama
menyaksikan Gerhana Matahari Total setidaknya mampu mengurangi cahaya
sebanyak 1:1.000.000 lebih lemah, atau sama saja ketika mata telanjang
menatap cahaya Bulan purnama.
Gerhana Matahari Total 9 Maret esok hanya akan terlihat dari kawasan Nusantara dengan lokasi terbaik hanya terletak di 12 provinsi saja. Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Australia hanya mendapat Gerhana Matahari sebagian.
Gerhana Matahari Total 9 Maret esok hanya akan terlihat dari kawasan Nusantara dengan lokasi terbaik hanya terletak di 12 provinsi saja. Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Australia hanya mendapat Gerhana Matahari sebagian.
Post a Comment