ILTE Indonesia -- Selama ini kuliner tingkat tinggi seperti gastronomi biasanya didominasi oleh makanan ala Barat, namun seorang chef Indonesia berpikiran berbeda.
Chaf Ragil Imam Wibowo, atau biasa disebut Chef Ragil, dikenal dengan
sajian menu makanan porsi jumbo. Namun di sebuah restoran baru yang ia
buka, makanan itu menciut seukuran kuliner khas gastronomi.
Hal yang special adalah, kuliner gastronomi kelas kakap itu pada dasarnya merupakan makanan tradisional Nusantara. Chef Ragil mewujudkan mimpi menjadikan kuliner Indonesialevel global di sebuah bangunan klasik peinggalan Belanda di Kemang, Jakarta Selatan.
Ia menamakan restoraitu degan Nusa Gastroomy. Saat masuk, cahaya temaram berpadu dengan elemen kayu serta warna kelabu pada dinding mencpitakan suasana hangat dan tenang.
Restoran ini dirancang sebagai kolaborasi cinta antara chef dengan sang istri, Chef Ragil yang mengurus dapur, dan sang istri mengurus perabotan dan konsep. Konsep restoran ini berawal ketika saya berjalan-jalan dan menemukan
berbagai resep dari berbagai daerah di Nusantara. Saya jadi berpikir,
bagus juga kalau ada showroom untuk makanan Indonesia secara keseluruhan.
Di restoran ini tidak ada ciri khas nasi menggunung yang kerap ditemui di warung makan, semua kecil, tertatarapi, bahkan terlalu untdah untuk di konsumsi begitu saja. Namun itulah yang ingin diangkat oleh Chef Ragil, Ia percaya, kecintaan pada nusa dan bangsa dapat diwujudkan dengan berbagai cara, salah satunya menjadikan makanan Indonesia setara dengan kuliner dunia melalui teknik ala gastronomi. Dengan mempermalukan makanan seperti hidangan mewah, dia ingin masakan Indonesia lebih dihargai dan tidak diremehkan.
Untuk menu yang disajikan, restoran ini akan memberikan pilihan berbeda setiap hari semua tergantung pada kreativitas dan insting. Setiap hari, restoran ini dapat menyajikan tiga hingga delapan set menu yang terdiri dari amuse bouche atau pembuka sampai penutup. Dan meski semua berpenampilan ala Barat, percayalah, dalamnya tetap Indonesia, misalnya sebuah gelas sampanye akan dating sebagai penghangat tubuh sebelum jamuan, namun itu cuma gelasnya saja, isinya ya Wedang Secang. Lainnya, misalnya amuse bouche yang susah dieja itu,
ternyata adalah kerak telor, rendang, dan belut goreng kering. Tak lupa,
sambal uleg dengan rasa gurih dan manis.
Jangan ragukan rasanya, makanan 'Barat' itu tetap terasa Indonesia. Bila makanan seperti rending dan kerak telor sudah kepalang awam, coba makanan pembuka dari Batak bernama na niura. Makanan ini berisi ikan kerapu yang dimasak dengan asam jungga dan andaliman.
Pilihan makanan Indonesia Timur seperti yang diwakilkan oleh gohu tuna dari Ternate, makanan ini berisi cacahan ikan tuna dimasak dengan lemin cui Manado. Masih banyak contoh makanan lainnya yang dapat ditemui di restoran Chef Ragil ini, mulai dari gulai kambing berisi 23 rempah 'si kameng' dari Aceh, urap khas Bali, hingga beragam kuliner hasil kekayaan laun Indonesia. Chef Ragil mendatangkan langsung bagian besar bahan makanan dari daerah asalnya karena ini menjamin rasanya tetap sama.
Untuk memasak berbagai menu khas Indonesia ini, Chef Ragil emngaku mempelajari khusus hingga daerah asalh kuliner tersebut, ia sengaja melakukan perjalanan khusus dan mempelajari langsung dari akarnya yaitu masyarakat, biasanya dia menanyakan langsung resepnya pada ibu-ibu yang dia temui di jalan atau langsung pergi ke pasar tradisional setempat.
Chef Ragil bukan hanya mempelajari secara langsung resep tradisional masakan Nusantara, Dia bahkan mendokumentasikan dalam beragam bentuk seperti tulisan, foto dan video. Dokumentasi tersebut bukan hanya berguna untuk dipelajari lebih mendalam oleh Chef Ragil, namun juga sebagai bentuk penyimpanan warisan budaya nusantara. "Ibu-ibu sangat baik hati bersedia mengajarkan saya, karena sekali riset saya biasanya memakan waktu hingga satu pekan, dan saya bertanya kepada ibu-ibu itu apakah saya boleh ke rumah dia untuk belajar langsung," kata Chef Ragil.
Hasil risetnya kemudian dikombinasikan dengan teknik molecular gastronomy untuk menghasilkan sepaket menu kuliner tingkat tinggi. Berminat mencicipi kuliner Indonesia kelas dunia, setidaknya Anda perlu menyeiapkan RP400-500 ribu untuk satu set berisi 3 hingga 5 hidangan termasuk minuman, dan sekali lagi, jangan harap menemukan porsi makanan besar sebaliknya, berharaplah mencicipi makanan Indonesia dengan penampilan kelas dunia.
Post a Comment