0


Mendengkur umumnya dialami oleh orang dewasa. Tapi, kini mendengkur rupanya juga banyak dijumpai pada anak-anak. Lalu, bahayakah mendengkur pada anak?

Mendengkur pada anak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu occasional snoring 'mendengkur sesekali saat atau frekuensi mendengkur kurang dari 3 kali seminggu' dan habitual snoring 'sering mendengkur atau mendengkur lebih dari 3 kali seminggu'. Apabila sudah termasuk ke dalam habitual snoring, selanjutnya anak dapat mengalami Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS).

OASA adalah sekumpulan gejala akibat adanya sumbatan parisal pada saluran napas bagian atas yang menyebabkan hentinya napas bagian atas atau berkurangnya aliran napas saat tidur. Jika pada orang dewasa, mendengkur umumnya disebabkan oleh kegemukan atau obesitas yang merupakan faktor risiko utama terjadinya OSAS, sedangkan pada anak faktor risiko utamanya adalah pembesaran kelenjar amandel dan adenoid.

Penyakit yang berhubungan dengan alergi, seperti rhinitis alergi, asma, dan sinutisis juga dilaporkan berkorelasi dengan OSAS pada anak. Namun demikian, angka kejadian OSAS pada remaja yang mengalami obesitas cukup tinggi. 

Mengutip dari Kompas. "Suprianto dan rekannya di Jakarta mendapatkan angka kejadian OSAS pada anak usia 10-12 tahun dengan obesitas sebesar 38,2%."

Anak-anak yang menderita OSAS, memiliki gejala yang berbeda-beda pada siang dan malam hari. Jika pada malam hari, umunya si kecil akan tidur dengan mulut terbuka, mendengkur dan seringkali anak menjadi pengalaman hentinya napas. Akibatnya tidur anak sering tidak nyenyak, sering terbangun dari tidur karena kaget (arousal) dan mengalami kekurangan oksigen (hipoksia).

Karena itu, orangtua perlu waspada jika si kecil sering mendengkur saat ia tidak mengalami radang tenggorokan, terlebih lagi jika ditandai dengan gejala OSAS. Nah, jika sikecil sering mendengkur saat tidur, Ibu sebaiknya mengamati atau memperhatikan apakah mendengkurnya akan hilang dengan perubahan posisi tidur dan disertai dengan hentinya napas.

Anda juga dapat merekam video untuk memabantu dokter mendiagnosis OSAS. Diagnosis yang tepat dan penanganan yang tepat akan menghindari anak dari gangguan pencapaian potensi akademik yang seharusnya dapat dicapai. Jadi, waspadalah jika anak mendengkur saat tidur.

Post a Comment

 
Top