Memiliki tubuh yang sehat adalah keinginan setiap manusia. Banyak cara yang dilakukan untuk melakukan kegiatan fisik, namun saat ini tidak sedikit orang yang kurang memperhatikan pentingnya kesehatan fisik.
Sebenarnya, dengan melakukan saktivitas seperti berjalan saja sudah bisa dianggap melakukan aktivitas fisik. Ternyata, hanya dengan melakukan kegiatan yang membantu tubuh bergerak, sudah bisa mengurangi risiko timbulnya berbagai penyakit berbahaya pada tubuh.
Sayangnya, manusia urban, terutama yang hidup di perkotaan punya gaya hidup yang kurang aktif. Hampir 70% hidup mereka dihabiskan dengan duduk, entah saat bekerja dikantor, menonton televisi, ataupun dudul didalam kendaraan.
Di Indonesia sendiri, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa secara umum, atau sebanayk 26.1% proporsi penduduk Indonesia masih tergolong memiliki gaya hidup kurang aktif. Bahkan hapir separuh atau 44.2% proporsi penduduk kelompok umur diatas 10 tahun di DKI Jakarta berada dalam kategori kurang aktif.
Padahal, WHO dalam terbitnya Global Health Risk: Mortality and burden of Deases Attributable so Selected Major Risk menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik, bisa menjadi penyebab kematian peringkat keempat tertinggi setelah hipertesi, diabetes, dan penyakit jantung.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Dr. Andi Kurniawan mengatakan, dengan bergerak setidaknya 30 menit setiap hari, bisa mengurangi risiko penyakit berbahaya akibat tubuh yang kurang aktif.
Dalam Konsensus Nasional Pentalaksanaan Konstipasi Di Indonesia tahun 2010 disebutkan, kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor yang menjadikan tidak teraturnya area pencernaan. Tidak teraturnya pencernaan bisa mengakibatkan timbulnya perandangan pada pencemaran.
Setiap peningkatan aktivitas akan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Berjalan cepat atau berolahraga dengan intensitas sedang sebanyak 30 menit dapat menurunkan risiko penyakit janrung koroner. Aktivitas fisik juga memiliki peranan penting dalam kesehatan kardiovaskular. Penelitian memperkirakan bahwa setiap penambahan 2 jam duduk dapat meningkatkan resiko penyakit radiovaskular sebanyak 5%. Tetapi disisi lain, setidaknya berolahraga selama 1 jam dapat mengembalikan kebugaran tubuh yang hilang akibat 6-7 jam duduk.
Post a Comment