Tidur Kuang dari 6 Jam Membuat Anda Lebih Mudah Terserang Flu

Kurang tidur memang tidak baik bagi kesehatan. Kurangnya tidur adalah faktor utama Anda mudah influenza, menurut penelitian baru oleh Aric Prather, Asisten Profesor Psikiatri di Universitas California.

Menurut penelitian, orang yang tidur kurang dai 6 jam setiap malam, empat kali lebih mudah jatuh sakit, dibandingkan dengan orang yang tidur setidaknya tujuh jam setiap malamnya.

DIlansir dari The Telegraph, penelitian itu adalah yang pertama kali menghubungkan kebiasaan tidur seseorang dengan reisiko terkena virus yang menimbulkan penyakit.

Kurangnya waktu tidur adalah faktor penting dan memiliki dampak pada kesehatan, mengalahkan kebiasaan merokok, stres, pendidikan dan gaji. keempat hal itu dikenal memiliki dampak buruk pada kesehatan.

Kurang tidur adalah faktor utama bagi orang-orang untuk terkena flu, tidak perduli berapa usianya,  tingkat stres, ras mereka, pendidikan atau gaji. Tidak peduli mereka meroko atau tidak.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan penyakit kronis, kerentanan penyakit, obesitas, bahkan kematian dini. Hal itu juga dapat menyebabkan kecelakanan berkendara, kesalahan medis dan hal lain yang terjadi karena rasa kantuk yang tinggi.

Untuk menguji betapa pentingnya tidur, para peneliti memantau 163 relawan selama 2 bulan. Mulai dari pola tidur, alkohol yang mereka konsumsi, rokok hingga tingkat stres mereka.

Kemudian mereka dibawa ke sebuah hotel dan diberikan sebuah virus melalui tetes hidung dan diawasi ketat selama 2 minggu. Setiap harinya para ilmuwan mengambil sampel lendir untuk melihat begaimana reaksi virus itu.

Akhirnya, penelitian itu menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam akan 4.2 kali lebih mudah terserang virus itu, dibandingkan dengan mereka yang jam tidurnya lebih dari 7 jam. Sedangkan orang yang tidurnya kurang dari 5 jam, 4.5 kali lebih mungkin flu.

Para ilmuwan mengatakan, walaupun mereka sudah menemukan bahwa tidur itu penting, namun sangat sulit sekali bagi mereka untuk membuat masyarakan percaya.

Pada budaya hidup sibuk kita, masih ada harga diri terkait tidak cukup tidur dan menyelesaikan banyak pekerjaan.