Kondisi sel telur, hormon, dan rahim bukan menjadi satu-satunya penyebab gangguan kesuburan pada perempuan. Berat badan pun ternyata memberi pengaruh.
Dokter spesialis Onkologi dan Ginekologi Budi Wikeko mengatakan, kelebihan berat badan maupun terlalu kurus, keduanya bisa menyebabkan gangguan pada kesuburan. Alasannya, pematangan sel telur jadi terganggu.
Hormon leptin yang diproduksi oleh jaringan lemak akan memengaruhi sel telur. Jika jumlahnya sedikit atau kurang dari jumlah yang seharusnya, hal itu akan mengganggu sinyal dari otak yang merangsang sel telur.
Sebaliknya, jika hormon leptin ini berlebihan pun akan mengganggu aktivitas sel telur. Leptin akan mengganggu kerja hormon insulin yang memasukkan gula ke dalam darah.
Akibatnya insulin tinggi dan mengganggu sel telur dengan meningkatkan pembentukan hormon testosteron dalam ovarium. Telurnya tidak matang, jadi menggangu ovulasi.
Untuk bisa memantau kesuburan; perempuan juga bisa memerhatikan siklus menstruasinya setiap bulan. Dari situ bisa dilihat apakah kondisi kesuburan masih normal atau sudah dalam kondisi tidak normal.
Siklus haid normal pada perempuan berlangsung 26-35 hari sekali. Dengan lama menstruasi 3-7 hari.
Orang yang siklus haidnya teratur, 99% ovulasi. kalau tidak teratur, mesti dicari, diperiksa apakah ada gangguan hormon atau penyebab lainnya, nanti setelah itu baru bisa diintervensi.
Post a Comment