Thoth, perusahaan asal kanada yang membuat gadget mungil untuk dibawa ke luar angkasa, punya ambisi lain. Mereka ingin membuat sebuah lift ke ruang angkasa yang bisa dimanfaatkan untuk banyak fungsi. Mereka sudah mematenkan desainnya.
Struktur dari bangunan ini berupa menara atau terowongan vertikal yang menjulang ke langit sampai 20 kilometer. Ini 20x lebih tinggi dibandingkan Burj Khalifa di Dubai, bangunan tertinggi didunia saat ini.
Disebutkan bahwa menara itu dapat berdiri bebas untuk mengirim muatan, turis, ilmuwan dan yang lainnya ke ruang angkasa. Struktur tubuhnya terdiri dari segmen-segmen yang dibentuk dipadatkan dengan sel-sel bertekanan.
Sel bertekanan itu bisa diisi udara atau gas lain. Strukturnya di stabilkan dengan gyroscopic dan mesin pengontrol yang aktif. Untuk naik turun dalam atau luar tabung menggunakan roda atau penggerak elektromagnetik. Hal yang unik dari desain ini adalah tabung ini tak memakai kabel.
Sebetulnya hal tersulit untuk sampai ke ruang angkasa bukanlah soal naik ke atas. Tapi bagaimana cara agar tetap berada disana, yang biasanya mengakselerasi roket sampai cukup cepat untuk tidak jatuh lagi ke Bumi.
Supaya bisa berada di orbit Bumi, Anda harus memiliki kecepatan 25.000 mil per jam. Seperti menembakkan senjata tapi dengan kecepatan yang cukup sampai peluru tidak jatuh kembali ke Bumi.
Penggunaan menara tersebut dapat menghemat bahan-bakar hingga 30% dibandingkan dengan roket-roket pada umumnya.
Meluncurkan pesawat ulang alik dari atas menara berbeda dengan meluncurkan pesawat di atas tanah. Dikutip dari CNET, proses peluncuran pesawat ulang alik dari puncak menara akan serupa dengan proses lepas landas pesawat biasa.
Caroline Roberts, selaku ketua eksekutif Thoth, mengatakan bahwa penemuan lift luar angkasa ini dapat membawa era baru bagi transportasi ke luar angkasa. Terlebih lagi dengan dikembangkannya terknologi roket yang dapat mendarat sendiri.
Post a Comment