Studi menegaskan bahwa mengakhiri percakapan dengan tanda titik dianggap sebagai hal yang kasar dan tidak perlu.
Para psikolog di Universitas Binghamton menemukan, pesan yang berakhir dengan tanda titik dianggap sebagai bermuka dua atau tidak tulus oleh sekitar 126 mahasiswa yang mereka uji. Studi dimulai sebagai investigasi empiris dari laporan yang diterbitkan dalam New Republic pada 2013.
Kata 'Tidak.' Bermakna percakapan ditutup. Sementara, 'tidak...' berarti boleh dilanjutkan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa pendapat Crair mungkin benar. Tanda titik membuat seseorang terkesan menyampaikan pesan pasif yang agresif dan tidak tulus.
Menurut Washington Post yang menindaklanjuti laporan studi menemukan, tanda seru yang dianggap ketinggalan zaman sebetulnya lebih ramah dan tulus dari pada tidak menggunakan tanda baca sama sekali.
Post a Comment