Alasan orang tua untuk mengawasi anaknya agar tidak terlalu lama berada didepan kompuet atau televisi semakin kuat. Penelitian terbaru dari norwegia menunjukkan bahwa remaja laki-laki yang menghabiskan waktu untuk menatap layar dan tidak pernah olahraga dapat memiliki tulang rapuh.
Remaja belasan tahun merupakan periode penting dalam pertumbuhan tulang. Tingkat kepadatan tulang akan berpengaruh pada risiko osteoporosis di masa tua. Gaya hidup masa kecil dapat memberi dampak besar terhadap kesehatan di usia lanjut.
Dalam penelitian Winther dan rekannya menghimpun data dari 361 anak laki-laki dan 372 gadis dengan rentan usia 15-19 tahun. Mereka diminta melaporkan beberapa jam sehari menghabiskan waktu didepan layar komputer atau televisi. Selain itu, responden juga diminta untuk menjabarkan beberapa banyak waktu yang mereka luangkan untuk bersantai, berjalan, bersepeda atau olahraga dalam sepekan.
Hasilnya menunjukkan. Anak yang menghabiskan waktu 2-4 jam sehari didepan layar memiliki berat badan lebih tinggi. Anak-laki-laki menghabiskan waktu lebih banyak daripada perempuan.
Namun, pada lama waktu penatapan layar yang sama, tingkat kepadatan mineral tilang anak laki-laki jauh lebih rendah daripada perempuan. Kepadatan tulang ini diukur di bagian pinggul, tulang paha dan bagian tubuh lain yang rawan patah.
Penemuan yang paling penting adalah hubungan antara kebiasaan bersantai memandang layar dan kepadatan masa tulang pada anak laki-laki ini dapat bertahan hingga 2 tahun kemudian.
Untuk mencegah bahaya tersebut. Disarankan anak-anak untuk melakukan 10-20 menit kegiatan gimnastik, berlari, melompat atau kegiatan olahraga yang lain setidaknya tiga hari dalam sepekan.
Post a Comment