0

'Peradaban' robot dan kecerdasan buatan (artifical intelligence/Al) diprediksi akan  melahap pekerjaan manusia dalam kurun waktu 4 tahun ke depan.

Perkembangan teknologi yang memudahkan kehidupan manusia turut disertai dengan hadirnya robor dan Al. Tak hanya mempermudah manusia, mereka pun diramalkan akan mengambil alih pekerjaan manusia.

Lembaga nirlaba asal Swiss, World Economix Forum ()WEF memperingatkan bahwa revolusi industri yang serba cerdas karena melibatkan teknologi Ali dan robot mampu mengganti sekitar 5 juta pekerjaan manusia di 15 negara berkembang ddan maju pada 2020.

Sejumlah negara tersebut di antaranya Australia, China, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Jepang, dan India.

Dalam laporan WEF berjudul "The Future of Jobs" yang belum lama dirilis menyebutkan bahwa seiring pekerjaan dan keterampilan yang tergantikan dan memengaruhi industri, hilangnya pekerjaan tersebut dipercaya bisa diimbangi oleh pertumbuhan lowongan kerja di kawasan lain.

WEF juga memperkirakan, ada sebanyak 7,1 juta pekerjaan bisa terenggut karena kelebihan karyawan hingga hadirnya perangkat otonom, sementara 2,1 lowongan baru sifatnya akan lebih spesialis seperti komputasi, matematika, arsitektur, dan teknisi yang nantinya bisa mengimbangi kekosongan tersebut.

"Tanpa tindakan mendesak dan target untuk mengatur transisi jangka pendek dan membangun tenaga kerja dengan keterampilan memadai, pemerintah di masa depan harus siap mengatasi pengangguran dan ketimpangan yang terus menjamur, serta bisnis dengan basis konsumen yang kian menyusut," tulis pendiri dan pimpinan eksekutif WEF, Klaus Schwab di dalam laporan tersebut.

Post a Comment

 
Top