Jika Anda penggemar makanan Korea Selatan, pasti ada satu hal yang Anda
perhatikan. Nyaris seluruh makanan khas Negeri Ginseng itu dimakan
menggunakan sumpit logam.
Sumpit khas Korea Selatan, atau yang lazim disebut ‘cheot-garak’ umumnya terbuat dari logam dengan bentuk yang lebih tipis dan pipih, dibandingkan sumpit dari negera-negara Asia lainnya, seperti Jepang atau China.
Ukurannya pun lebih pendek. Sumpit Korea, ukurannya berada di tengah. Lebih pendek dari sumpit Jepang dan lebih panjang dibanding sumpit China.
Sumpit khas Korea Selatan, atau yang lazim disebut ‘cheot-garak’ umumnya terbuat dari logam dengan bentuk yang lebih tipis dan pipih, dibandingkan sumpit dari negera-negara Asia lainnya, seperti Jepang atau China.
Ukurannya pun lebih pendek. Sumpit Korea, ukurannya berada di tengah. Lebih pendek dari sumpit Jepang dan lebih panjang dibanding sumpit China.
Menurut gastro Tour Seoul yang dikutip laman Food Beast,sumpit korea biasanya dibuat dari baja. Padahal di era kejayaan Korea dulu, para bangsawan umumnya menggunakan sumpit yang terbuat dari emas, perak atau perunggu.
Sejarah penggunaan sumpit logam dimulai pada Periode Baekje, sekitar 18 SM hingga tahun 660. Pada waktu itu, keluarga kerajaan menggunakan sumpit perak untuk mendeteksi racun dalam makanan. Pasalnya, warna perak akan berubah bila bersentuhan dengan racun kimia.
Dari situlah sejarah sumpit logam berkembang. Masyarakat Korea mencontoh
pemimpin mereka dan menggunakan sumpit baja sebagai ganti perak.
Di atas meja makan Korea, sumpit akan terletak di sebelah kanan piring, ditemani sendok berbahan serupa. Umumnya, ujung sumpit berhias ukiran khas Korea, seperti burung Heron.
Di negara-negara Asia lainnya, sumpit biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Hal itu disebabkan karena kedua material tersebut lebih ‘mencengkram’ makanan yang licin dan berukuran mungil. Korea mengantisipasi kesulitan tersebut dengan makan menggunakan sendok.
Alasan lain dari penggunaan sumpit logam karena bahan logam dipercaya lebih higienis dibanding kayu. Oleh karena itu, restoran tradisional di Korea biasanya menggunakan waktu ‘istirahat’ untuk mensterilisasi sumpit dalam sebuah mangkuk besar berisi air mendidih.
Sementara restoran yang lebih modern menggunakan mesin sterilisasi elektrik.
Di atas meja makan Korea, sumpit akan terletak di sebelah kanan piring, ditemani sendok berbahan serupa. Umumnya, ujung sumpit berhias ukiran khas Korea, seperti burung Heron.
Di negara-negara Asia lainnya, sumpit biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Hal itu disebabkan karena kedua material tersebut lebih ‘mencengkram’ makanan yang licin dan berukuran mungil. Korea mengantisipasi kesulitan tersebut dengan makan menggunakan sendok.
Alasan lain dari penggunaan sumpit logam karena bahan logam dipercaya lebih higienis dibanding kayu. Oleh karena itu, restoran tradisional di Korea biasanya menggunakan waktu ‘istirahat’ untuk mensterilisasi sumpit dalam sebuah mangkuk besar berisi air mendidih.
Sementara restoran yang lebih modern menggunakan mesin sterilisasi elektrik.
Post a Comment