Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa red wine punya banyak manfaat kesehatan, misalnya diabetes dan penyakit kardiovaskular. Namun menurut studi terbaru, ada satu lagi manfaat yang bisa ditambahkan dalam daftarnya.
Mengutip Food & Wine, red wine ternyata mampu mengurangi risiko disfungsi reksi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Havard dan University of East Angilia, kandungan flavonoid (senyawa nabati yang mengandung antioksida) dikaitkan dengan kemampuan penurunan kasus disfungsi ereksi. Satu kelompok flavonoid yang disebut bisa menurunkan masalah ini adalah antosianin. Antosianin ini jugalah yang memberikan warna merah pada anggur.
Antosianin adalah pigmen warna yang terdapat di kulit anggur. Senyawa ini akan meresap masuk ke dalam wine selama proses fermentasi. Bukan cuma anggur yang punya antosianin, namun beberapa buah lain seperti blueberri, ceri, blackberri dan blackcurrat juga punnya kandungan ini. Hanya saja, ini kandungan tertingginya terdapat di wine dan jus anggur.
Studi ini melibatkan 25.000 responden pria. Mereka yang dipilih adalah orang yang mengonsumsi flavonoid dari berbagai sumber. Jumlah flavonoid yang mereka konsumsi diambil dari penghitungan kuisioner frekuensi makanan yang diisinya. Kuisioner ini diisi dengan interval konstan dan diambil sejak tahu 1986.
Penelitian menyimpulkan bahwa pria di bawah 70 tahun yang melakukan diet tinggi flavonoid ternyata lebih tahan terhadapdisfungsi ereksi. Dengan kata lain, orang yang mengonsumsi flavonoid tinggi ternyata tidak mudah terkena disfungsi ereksi. Secara tidak langsung, efek red wine ini sama dengan efek viagra.
Janis wine apa saja yang mengandung antosianin tinggi? Wine yang terbuat dari anggur varietas pettie sirah, tannat, agilanico, dan cabernet sauvignon punya kandungan antosianin tinggi. Sedangkan
pinot noir, grenache, gamay, dan merlot kandungan antosianinnya lebih
sedikit.
Post a Comment