ILTE Indonesia-- Jepang dilaporkan mengerahkan sistem pertahanan rudal pada Sabtu (12/8), setelah Korea Utara mengancam akan menembakkan rudal balistik yang melintasi negaranya sebelum menghantam Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik.
Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan, Kementrian Pertahanan Jepang mengerahkan sistem Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) di SHimane, Hiroshima, dan Kochi sebagai daerah-daerah yang disebutkan akan dilewati rudal Korut.
Cuplikan tayangan televisi jepang memperlihatkan kendaraan militer membawa pelontar dan peralatan lain yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tersebut memasuki pangakalan di Kochi.
Sebelumnya, jepang mengklaim dapat secara legal menembak rudal Korea Utara jika benar akan melintasi teritorial negaranya sebelum mencapai Guam.
Kantor berita Kyodo melaporkan, menteri pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, Mengatakan kepada komite dewan rendah bahwa Jepang dapat menembak rudal Korut tersebut jika dinilai emnjadi ancaman bagi negaranya.
Pernyataan ini dilontarkan setelah Korut membeberkan garis besar rencana serangan rudal mereka ke Guam yang akan dibahas lebih jauh pada pertengahan Agustus.
"Rudal Hwasong-12 akan diluncurkan oleh KPA [Tentara Rakyat Korea] dan akan melintasi langit Shimane, Hiroshima, dan Koichi di Jepang. Rudal itu akan melesat sejauh 3.356,7 kilometer selama 1.065 detik dan menghantam perairan sejauh 30 sampai 30 kilometer dari Guam," bunyi pernyataan dalam kantor berita pemerintah Korut, KCNA.
Korut sudah mulai menggencarkan ancaman rudalnya sejak awal 2017, dengan pidato awal tahun Kim-Jong-un yang berisi tekadnya untuk mengembangkan program ICBM. Sejak saat itu Korut berulang kali melakukan uji coba rudal, beberapa di antaranya mencapai wilayah kekuasaan Jepang.
Post a Comment