0

















Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan jumlah anak pendek terbanyak ke-5 di dunia setelah Tiongkok, India, Nigeria dan Pakistan. Selain faktor genetik yang tidak dapat dihindari, banyak juga kasus terjadi lantaran anak Indonesia kekurangan gizi sejak bayi.

Perawakan pendek akibat kekurangan gizi ini disebut stuning. Kasus stuning inilah yang terus meningkat setiap tahunnya, ini juga merupakan salah satu faktor pendorong utama Indonesia maju ke posisi kelima manusia terpendek terbanyak di dunia.

Merujuk pada data Badan Kesehatam Dunia (WHO), jumlah penderita stuning di Indonesia sebenarnya sudah cukup tinggi sejak tahun 2007, yaitu hingga 36,8% populasi. Angka tersebut terus melesat hingga 37,2% pada tahun 2013.

Masalah yang disebabkan stuning ini bukan hanya kekurangan percaya diri, tapi juga berpengaruh besar terhadap kualitas hidup seseorang. Penderita stuning akan kehilangan fungsi produktivitas hingga 4% dan orang yang menderita stuning parah mencapai 6%.

Hal itu belum seberapa dibandingkan dengan efek stuning pada pertumbuhan kemampuan kognitif pada otak. Penderita stuning akan mengalami hambatan perkembangan kognitif hingga 10% dari seharusnya.

Jika kedua efek tersebut digabungkan, maka masalah yang besar akan mengintai. Bayangkan saja apa yang akan dikerjakan oleh para generasi muda bangsa kita bila ini terus berkembang ? Mungkin anak kita hanya akan jadi pengemis yang kalah saing dengan tenaga kerja luar negeri.

Untuk mencegah hal itu terjadi, masyarakat harus mengenal secara baik gejala stuning pada anak sejak dini. Segala gejala ini dapat dikenali dengan permuatan pertumbuhan melalui kontrol dokter di rumah sakit.

Yang pertama harus diwaspadai adalah berat badan. Jika berat badan turun drastis pada bulan ketiga, maka Anda harus waspada.

Selain itu pengukuran tinggi badan juga merupakan hal penting yang tak boleh dilewatkan. Cara pengukuran tinggi juga harus tepat. Jika berusia di bawah 2 bulan, maka bayi harus diterlentangkan. Sedangkan bayi berusia di atas 2 bulan harus diukur panjangnya dalam posisi berdiri.

Periksa ke rumah sakit, lihat tabel z score tinggi, kalau tinggi anak ada di titik -2, berarti anak itu stuned. Kalau tinggi ada di titik -3, berarti anak itu serverely stuned.

Jika bayi sudah mengalami gejala tersebut, orang tua harus segera bertindak. Karena seribu hari pertama bayi adalah masa keemasan pertumbuhan yang masih bisa diperbaiki. Segeralah ditangan dengan memberikan asupan dengan protein hewani yang tinggi karena kalau sudah lewat masa keemasan, stuning sudah tidak bisa diobati.

Post a Comment

 
Top