Peneliti perkembangan anak mengungkap, ada 25 kata yang harus dapat diucapkan anak saat mereka menginjak usia dua tahun.
Meski demikian, pakar anak lain bertanya-tanya, apakah perkembangan anak begitu preskriptif. Mereka pun ingin meyakinkan kembali orang tua bahwa anak mereka bukan anak abnormal jika mereka tidak mampu mengucapkan 25 kata.
Dilaporkan oleh Independent, para peneliti dari US Child Study Institute di Bryn Mawr College mengidentifikasi 25 kata 'yang harus diketahui' balita. Termasuk di antaranya adalah 'mummy', 'daddy', 'baby', 'milk', 'juice', 'hello', dan 'bye'.
Jika seorang anak tidak mengetahui kata-kata dalam daftar, itu dapat menandakan anak mengalami masalah perkembangan, pendengaran, atau autisme, berdasarkan New York Daily News yang dilaporkan oleh Independent.
Meski demikian, pakar anak lain bertanya-tanya, apakah perkembangan anak begitu preskriptif. Mereka pun ingin meyakinkan kembali orang tua bahwa anak mereka bukan anak abnormal jika mereka tidak mampu mengucapkan 25 kata.
Dilaporkan oleh Independent, para peneliti dari US Child Study Institute di Bryn Mawr College mengidentifikasi 25 kata 'yang harus diketahui' balita. Termasuk di antaranya adalah 'mummy', 'daddy', 'baby', 'milk', 'juice', 'hello', dan 'bye'.
Jika seorang anak tidak mengetahui kata-kata dalam daftar, itu dapat menandakan anak mengalami masalah perkembangan, pendengaran, atau autisme, berdasarkan New York Daily News yang dilaporkan oleh Independent.
Penelitian yang dipublikasikan pada 2012, belakangan muncul kembali
setelah dilaporkan oleh sebuah media. Kira-kira, satu dari sepuluh anak
di Inggris memiliki masalah bahasa dan komunikasi.
Menanggapi studi 25 kata tersebut, Kirsten Abbot-Smith, dosen Perkembangan Psikologis, dan direktur Kent Child Developmental Unit mengatakan, jika seorang anak tidak bisa mengatakan 25 kata yang mudah dikenali saat usia dua tahun, orang tua harus membawa anaknya ke terapis bicara dan bahasa untuk diperiksa.
Meski demikian, Kirsten menekankan, kata-kata spesifik tersebut tergantung pada apa yang didengar anak di lingkungannya, termasuk kebutuhan dan ketertarikan mereka. Kemampuan anak untuk memahami lebih penting untuk jangka panjang daripada kemampuan mereka berbicara.
“Jika anak dua tahun mengalami kesulitan besar memahami yang orang lain ucapkan padanya, atau ketika anak tidak dapat memahami isyarat kontekstual, atau isyarat seperti menunjuk dan arah tatapan mata, maka itu dapat mengindikasikan masalah perkembangan saraf,” katanya.
Elena Lievens dan Caroline Rowland, direktur Pusat Pengembangan Bahasa dan Komunikasi ESRC International mengatakan, anak-anak menunjukkan perbedaan individual besar saat mengembangkan keahlian mereka.
Mereka menjelaskan bahwa jika seorang anak antusias tentang sebuah topik, misalnya kereta, maka mereka akan mengetahui lebih banyak kata tentang kereta.
“Sebanyak 25 kata di usia dua tahun tidak lah banyak, tapi yang lebih penting adalah ketika anak Anda tidak mengerti dan merespons banyak dari kata-kata tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kirsten Abbot-Smith mengatakan, orang tua dapat membantu perkembangan bahasa anak mereka dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi verbal mereka.
Menanggapi studi 25 kata tersebut, Kirsten Abbot-Smith, dosen Perkembangan Psikologis, dan direktur Kent Child Developmental Unit mengatakan, jika seorang anak tidak bisa mengatakan 25 kata yang mudah dikenali saat usia dua tahun, orang tua harus membawa anaknya ke terapis bicara dan bahasa untuk diperiksa.
Meski demikian, Kirsten menekankan, kata-kata spesifik tersebut tergantung pada apa yang didengar anak di lingkungannya, termasuk kebutuhan dan ketertarikan mereka. Kemampuan anak untuk memahami lebih penting untuk jangka panjang daripada kemampuan mereka berbicara.
“Jika anak dua tahun mengalami kesulitan besar memahami yang orang lain ucapkan padanya, atau ketika anak tidak dapat memahami isyarat kontekstual, atau isyarat seperti menunjuk dan arah tatapan mata, maka itu dapat mengindikasikan masalah perkembangan saraf,” katanya.
Elena Lievens dan Caroline Rowland, direktur Pusat Pengembangan Bahasa dan Komunikasi ESRC International mengatakan, anak-anak menunjukkan perbedaan individual besar saat mengembangkan keahlian mereka.
Mereka menjelaskan bahwa jika seorang anak antusias tentang sebuah topik, misalnya kereta, maka mereka akan mengetahui lebih banyak kata tentang kereta.
“Sebanyak 25 kata di usia dua tahun tidak lah banyak, tapi yang lebih penting adalah ketika anak Anda tidak mengerti dan merespons banyak dari kata-kata tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kirsten Abbot-Smith mengatakan, orang tua dapat membantu perkembangan bahasa anak mereka dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi verbal mereka.
Post a Comment